Jumat, 23 Desember 2011

BELI produk INDONESIA

Tulisan ini berupa oleh-oleh cerita dari Bandung, ketika aku ikutan Workshop Financial Literacy yang diadakan IIBF, tanggal 15-17 Desember 2011.

Perasaan yang pasti kupunya adalah bersyukur, bisa ikutan acara itu, bisa kumpul sama pebisnis-pebisnis Muslim yang luar biasa hebatnya (dengan nilai bisnis M2-an), tapi luar biasa rendah hatinya, pun luar biasa semangat berbaginya... Subhanallah... Alhamdulillah, Kau tuntun aku bertemu mereka...

Ada sekitar 170 pebisnis muda yang sama-sama ikutan Workshop. Meski nggak sempat kenal semua, tapi beberapa yang kukenal baik, sangat terbuka, sangat membumi dan bersahaja. Mereka nggak pelit berbagi ilmu, berbagi nasehat dan berbagi pengetahuan agama.

Pak Heppy Trenggono adalah Presiden IIBF (Indonesian Islamic Business Forum), beliau yang memberikan seluruh materi Workshop. Tak kenal lelah membagi pengetahuan dan pengalaman bisnisnya. Materi kali ini adalah tentang angka-angka yang harus dipahami oleh pebisnis, agar dapat menerbangkan bisnisnya dengan selamat. Jujur, aku nggak mudeng-mudeng banget. Serasa anak TK diantara para mahasiswa... tapi sudahlah, semua ilmu itu bermanfaat tentunya.
Selama 3 hari, dari pagi sampai malam kami semua berhitung, menganalisa dan memetik pelajaran sedikit demi sedikit. Di hari terakhir kami semua dibekali dengan materi negosiasi, "Powerfull Negotiation". Mantaaaap... dengan praktek langsung, kami semua jadi lebih paham.

Nah, menjelang penutupan...
Aku merasa sesak, lampu ruangan yang besar itu dimatikan, Pak Heppy mulai menjelaskan satu demi satu slide yang berada di depan. Tentang bangsa Indonesia yang makin terpuruk kondisi ekonominya, padahal kita semua adalah bangsa besar dengan sumber alam yang luar biasa kaya dan berlimpah. Tentang kekuatan asing yang makin kuat mencengkeram roda perekonomian bangsa Indonesia. Tentang orang-orang pandai Indonesia yang dipatahkan kemampuannya oleh kontrak asing dengan pemerintahnya. Tentang semangat Bung Karno dulu yang ingin menasionalisasi perusahaan swasta Tentang Obama yang baru datang ke Bali untuk meng Amerika kan Indonesia. Tentang tumbangnya pengusaha Indonesia hari demi hari, karena tak mampu bersaing dengan produk asing yang kian deras menghujani pasar Indonesia. Tentang ketaktahuan masyarakat kita tentang bahaya yang sedang mengancam mereka dan negaranya. Tentang masyarakat Indonesia yang jumlahnya fantastis untuk menjadi pasar dunia, dengan budaya konsumtif nomor 2 sedunia. Bukan maiiiin... semua itu membuat aku semakin sesak... hampir tak kuasa bernapas normal...
Pak Heppy menghimbau, kami semua yang ada di ruangan itu untuk menjadi pebisnis yang pejuang, bukan pebisnis biasa. Kami diajaknya merebut kembali kekayaan bangsa kita ke tangan kita sendiri. Kami diajaknya untuk mendaulatkan kembali asset negri kami. Kami diajaknya mengangkat martabat kami sebagai bangsa yang kaya, bukan bangsa miskin seperti sekarang ini.
Terakhir sekali, dengan suara parau, beliau mengajak kami semua untuk sungguh-sungguh berjuang, dengan harapan, kami dapat bersama barisan Rasullullah SAW ketika di Padang Masyhar, meski berada di barisan paling belakang.
Pecah tangis ini dengan semangat entah apa namanya...

Sejak itu, aku bertekad hijrah, mengganti semua produk di rumahku dengan produk 100% Indonesia.
Yuk kawan, Beli Indonesia, karena sama berarti kita Bela Indonesia kita tercinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar